Setelah bersempit-sempit ria didalam truk, akhirnya kami pun sampai ketempat tujuan (sebenarnya belum sih). Kami turun dipelabuhan Tanjung Priok. Oh iya, sebelum kami berangkat ke Pulau Dayung, Bu Reni juga pernah bilang, "Nanti kita akan menyebrang laut untuk sampai ke Pulau Dayung.". Aku pun terbayang bakalan sampai ke tempat tujuan naik kapal untuk nyebrang laut. Ternyata eh ternyata, saat kami sampai dipelabuhan dan siap diantarkan ke Pulau Dayung, (sedikit kecewa sih) ternyata nyebrang lautnya ga sampe 5 menit (jaraknya deket banget). Tak apalah.. (pasrah, hahahaaa)
Setelah kami memijakan langkah pertama di Pulau Dayung, bener kata Bu Reni, pemandangannya indah. Tapi setelah kami dipertemukan dengan prajurit angkatan laut, baru sampai dan meletakkan tas dilokasi yang akan dijadikan tempat bermalam, kami diteriaki untuk segera berbaris didermaga untuk melaksanakan upacara pembukaan acara Super Camp. Kami melakukan gladiresik sekali, lalu melakukan upacara sungguhan. Karena baru kali ini, berdiri tegak membelakangi laut luas yang anginnya amat sangat kencang, aku pun sedikit pusing dan sakit perut karena masuk angin. Setelah upacara, kami diajak berkeliling Pulau Dayung sambil diperkenalkan dengan beberapa unit yang ada dipulau ini, seperti Unit Satuan Kapal Bantu, Unit Prajurit Katak, dll.
hmm, kalau diceritakan dari awal sampai akhir ga akan ada habisnya, jadi kuceritakan bagian yang paling berkesan dan seru aja ya, yaitu jerit malam. Dalam permainan ini, kami ditantang untuk berani. Kami disuruh mengelilingi pulau jam 11 malam dengan menyusuri 3 pos yang didiami beberapa prajurit (ada yang nunggu pos, ada juga yang nyamar jadi setan). Cara mainnya yaitu setiap melihat prajurit sebagai tanda pos, kami harus menyampaikan kode (kode yang aku ingat cuma "laskar"), setelah itu kami disuruh menyampaikan pesan "ada prajurit yang tertabrak dan tewas seketika dengan mata melotot, lidah menjulur, mulut berbusa. Segera kirim bantuan medis kesana!". Kami dibagi dalam beberapa kelompok, kebetulan aku dipilih teman kelompok untuk jadi ketua. Anggota kelompokku adalah Sekar, Novi, Dian, Ayu, Intan, Nia, dan Desi. Kamipun mulai berjalan menuju pos 1 yaitu dipinggir pulau sisi selatan, disana kami melaksanakan tugas dengan baik. Saat menuju pos 2 yang berada di kuburan Mbah Tanjung Priok (asli), kami mulai merasa takut, disana banyak sekali prajurit yang nyamar jadi kuntilanak, pocong, dll. Yang paling kuingat adalah seorang prajurit yang nyamar jadi pocong didepan dermaga mencoba menakuti kami, tapi sepertinya dia gagal karena awalnya posisi pocong itu adalah duduk bersandar didermaga (mungkin) dia mau mengagetkan kami dengan cara berdiri tiba-tiba. Tapi sepertinya ada kesalahan teknis, karena pocong itu kostumnya diikat dibagian kaki, badan, leher, dan ujung kepala, pocong itu tidak bisa bangun untuk berdiri dan pada akhirnya pocong itu nyungsep kesemak-semak. huahahahahahahaha :'). Kami menyadari adanya pocong nyungsep itu setelah selesai permainan, karena takut, kami semua terus berlari tanpa memerhatikan sekitar. Dan akhirnya kami sampai didepan dipos 3, kami disuruh menunggu lama (berdiam diri, menunggu kelompok lain menyelesaikan tugas dipos 3). Bayangkan, kami berdiam diri menantang kerasnya angin didermaga selama bermenit-menit. Saat kami dalam keadaan lelah, takut, dan kedinginan, kami malah diceramahi oleh salah satu prajurit bernama Didik. Dia itu sok tegas, nyebelin, dan cara ngomongnya sedikit medok gitu. Dia sering mengganggu anak perempuan. Setelah kami menunggu sekian lama, akhirnya kami lanjut ke pos 3. Tadinya akan diadakan acara api unggun, tapi karena tidak tega melihat kami semua ngantuk dan lelah. Akhirnya kami disuruh tidur. Sebelnya tempat tidur kami diubah sebanyak 3 kali. Awalnya kami disuruh tidur diaula, terus kami disuruh pindah ketenda, setelah membenahi dan membersihkan tenda dalam keadaan sangat mengantuk, kami tidur didalam tenda. Tapi tak lama, kami dibangunkan kembali dan disuruh pindah ke aula lagi. Sumpah itu, bener-bener bikin jengkel tingkat tinggi :(
Kerjaan Didik yang menjengkelkan : Saat aku sedang serius menyimak penjelasan tentang Unit Satuan Kapal Bantu, Didik menggangguku dengan cara menjodohkan aku dengan kakak kelas yang tidak kukenal. Itu dilakukannya beberapa kali, sehingga membuat aku dan kakak kelas disampingku risih dan marah. Kalau Vanti, dia sering diganggu saat makan bersama.
Sekian cerita Super Camp di Pulau Dayung. Intinya disana itu menyenangkan, sebuah pengalaman baru yang pantas diingat, dan kami banyak dapat pelajaran baru. Beberapa prajurit yang diutus untuk jadi pembimbing kami, awalnya terlihat sangar, tapi lama-kelamaan mereka bisa membaur dan orangnya asik-asik kok. Pokoknya semua yang disana membuat aku senang, dan pastinya berkesan banget :D
hahahahahahaha kok gue nggak tau yang nyungsep ya wkwkwk
BalasHapuskunjungan sob . .
BalasHapusbagi"motivasi ya sob :)
"Apa pun yang Anda percaya, dengan keyakinan, akan menjadi kenyataan.Keyakinan Anda sangatlah menentukan kenyataan hidup Anda.
Ditunggu kunjungan baliknya :)